Rabu, 20 November 2013

Cempedak Berdaging Nangka


Iris membujur, lalu cabut nyamplungnya. Getah mampir di tangan, itu risiko. Demi legitnya daging nangka yang renyah, penggemar nangka mungkin tak bakalan sungkan berjerih-payah seperti itu. Namun, kalau orang lain, tunggu dulu. Tidak semua orang rela berpayah-payah seperti itu. "Kalau mau praktis dan bersih, makan saja cempedak," demikian kata penggemar nangka. Cempedak memang lebih praktis dan bersih. Tinggal iris membujur, singkapkan kulit, lalu nikmati nyamplung. Meski demikian, aroma cempedak Artocarpus champeden yang terlalu tajam dan daging buah yang agak lembek ketimbang nangka kerap membuat orang segan.

">



Bagaimana kalau ada cempedak berdaging nangka? Mungkin penggemar nangka yang masih setengah hati bakal segera berpaling. Cempedak berdaging nangka sungguh-sungguh ada, bisa dinikmati di Taman Wisata Mekarsari (TWM), Jonggol, Bogor. Semuanya ada 3 jenis silangan yang masing dinamai cempeka, pedakka, dan nangkadak. Ketiganya hasil silangan Artocarpus champeden sebagai tetua jantan dan nangka mini Artocarpus heterophyllus sebagai indukan betina. TWM juga menyediakan bibit yang bisa dibawa pulang untuk ditanam di rumah.



Lewat lika-liku dan jatuh bangun selama hampir 2 tahun, akhirnya cempedak berdaging nangka pun mewujud. Cempeka, yang terbesar, bobotnya mencapai 6,5 kg dengan daging paling legit dan renyah ketimbang pedakka atau nangkadak. Pedakka lebih kecil dengan bobot 4,5—5 kg dengan kulit luar lebih pucat. Nangkadak, yang paling imut, warna jingga pekat dagingnya paling menarik dan lembut. Aromanya juga paling tajam. Jadi, lupakan cara lama mengkonsumsi nangka.



0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © Raja blog Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger